Novel Cinta Sangat Romantis, Cocok Untuk Netizen Jaman Now – Part5

Novel Cinta Sangat Romantis – Halo Sobat Bijak, Masih melanjutkan Cerita tentang kisah cinta yang romantis remaja jaman now. Kalau kamu belum membaca part sebelumnya. kamu bisa ikuti tautan berikut:

Sekarang kita lanjutkan ya!

Novel Antara Cinta dan Sahabat – Part5

Kami tiba di Jakarta pukul 6.30 Pagi.

Diperjalanan, Ricky mengusulkan kalau sebaiknya kita berdelapan selalu bersama. Kini persahabatan kami bernama #Eight Forever (EF)#.

Sesampainya di rumah, aku langsung tidur di rumahnya Oliv karena kakak belum pulang dari kuliah.

Tidak terasa, hari sudah sore. Ibunya Oliv membangunkanku. Aku langsung mandi. Setelah mandi, aku dan Oliv memainkan laptopnya Oliv di taman di ujung kompleks.

Saat aku membuka e-mail ku, ada satu pesan masuk. Ternyata dari orang tuaku di Surabaya. ‘Zian sayang !, mama, papa dan Zakka akan ke Jakarta hari Kamis nanti !’ isi e-mail tadi.

Aku langsung buru-buru menelepon kakak. Ternyata hpnya kakak tidak aktif. Aku bingung bukan main. Aku tidak tau harus bagaimana lagi. Aku bingung gimana cara buka pintu rumahku karena kuncinya dibawa kakak.

Beberapa saat kemudian, kakaknya Oliv datang. Dia membawakan kunci rumahku dari kak Vizca. “Ca, ini tadi kakak loe tadi nitipin kunci ke gue !” Kata kak Vega Kakaknya Oliv sambil memberikan kunci.

“Makasih ya kak !” Kataku lalu aku langsung berlari kerumahku yang berjarak 500m dari taman.

Setelah bisa membuka pintu rumahku, aku langsung bersih-bersih rumah. Beberapa saat kemudian, terdengar suara derungan mobil didepan rumah. Setelah ku lihat ternyata mama, papa, dan adik sudah datang.

“Asallamuallaikum !” Kata mama. “Waalaikumsallam !” Kataku sambil membukakan pintu. Aku langsung mempersilahkan mama, papa, dan adik ku masuk kerumah.

“Kak Vizca mana ?” Tanya papa. “Masih kuliah!” Jawabku. “Jam segini kok belum pulang ?” Tanya mama. “Kata kak Vega tadi dia masih ada jam tambahan!” Kataku.

Selesai shalat magrib, kami makan malam bersama. Saat makan malam, terdengar suara motor didepan rumah. Aku kira kakak datang dari kuliah, ternyata Oliv.

“Assalamuallaikum…!” Kata Oliv dari depan pintu. “Waalaikumsalam…!” Jawab Zakka adikku. “Dek, kak Ecanya ada ?” Tanya Oliv. “Kak Eca ?” Tanya Zakka. “Iya kak Eca !” Kata Oliv meyakinkan.

Karena Zakka tak kunjung kembali ke ruang makan, mama menyusul kedepan. “Cari siapa mbak ?” Tanya mama. “Mau cari Ecanya ada ?” Tanya Oliv. “Maaf mbak di sini tidak ada yang namanya Eca! mungkin mbak salah alamat!” kata mama menjelaskan.

“Ibu ini ibunya Eca dari Surabaya ya?” Tanya Oliv. “Saya memang dari Surabaya, tapi anak saya bukan Eca namanya!” Kata mama.

“Saya temannya anaknya ibu!” Jelas Oliv. “Zian.. Zian…!” Teriak mama memanggilku. “Iya ma! ada apa ?”

Kataku sambil menghampiri mama. “Ini teman kamu ?” Tanya mama. Aku lalu melihatnya. “Eh, Loe Liv !” Kataku. “Iya !” Kata Oliv sambil senyum

“Ma, ini temen aku ! Dia dari Kediri !” Kataku. “Oliv, Tante !” Kata Oliv. “Mamanya Zian !” kata mama. “Zakka !” Kata adikku.

“Tante, tinggal kebelakang dulu ya !” Kata mama. “O…ya….tante silahkan !” Kata Oliv. “Duduk Liv !” Kataku mempersilahkan Oliv duduk.

“Ca, sebenernya nama loe tuh siapa sih ?” Tanya Oliv. “Nama gue kan Liziana Reca Mahardika, nah, dari kata Liziana itulah nama ku jadi Zian ! Tapi, gue lebih suka dipanggil Eca aja !” Kataku.

“O…! Ca, gue pinjem catetan IPA loe yang minggu lalu dong ! punya gue ketinggalan di sekolah !” Kata Oliv. Aku langsung pergi ke kamarku untuk mengambil buku IPA.

“Ni, tapi besok balikin ya…!” Kataku sambil memberikan buku IPA. “Oke !” Kata Oliv. “Eh, mau kemana ? ikut makan malam dulu yuk !” Kata mama yang tiba-tiba dari belakang.

“Makasih tante ! Maaf saya baru saja makan !” Kata Oliv menolak ajakan mama dengan halus. “Tante sudah agak malam saya mau pulang dulu !” Kata Oliv berpamitan.

“Ca, gue pulang dulu ya !” Kata Oliv. “Oke !” Kataku sambil tersenyum kepada Oliv. “assallamualaikum !” Kata Oliv sambil keluar dari rumahku. “Waalaikumsalam !” Jawab ku hampir berbarengan dengan mama.

Sesaat setelah Oliv pergi, terdengar suara motor di depan rumah. Aku mengeluh karena aku tidak sempat makan malam. “Siapa lagi !” Kataku sambil berjalan keruang tamu.

“Assallamualaikum !” kata Kak Vizca sambil melepas sepatunya. “Waalaikumsalam !” Jawabku. “Kak Vizca !” Teriak Zakka dari belakang dan berlari lalu memeluk kak Vizca.

“Hai… tuyul kecil… gimana kabarmu ? Tambah gemuk aja !” Kata kakak sambil memandang Zakka. “Ah…aku kan nggak mau gemuk !” Kata Zakka yang sedikit ngambek.

“Iya tuyul kecil.” Kata Kak Vizca sambil berjalan menuju ruang makan yang diikuti Zakka dibelakanggnya dan aku.

“Ma, pa !” Kata kak Vizca sambil mencium tangan papa dan mama. “Gimana kabarmu sayang ?” Tanya mama. “Baik ma…!” Kata kakak sambil duduk di kursinya meja makan.

“Kuliah kamu gimana ?” Tanya papa. “Lancar-lancar aja pa !” Jawab kak Vizca sambil menyiapkan piring untuk makan. “Ma, Aku ingin seperti kak Vizca !” Kata Zakka.

“Makannya, kamu belajar yang pinter biar kayak Kak Vizca dan Kak Zian !” Kata mama. “Ca, Loe kok udah pulang ?” Kata Kakak.

“Dari jam setengah tujuh tadi pagi kak !” Kataku. “Memangnya Zian dari mana ?” Tanya papa. “Tiga hari yang lalu, Zian habis dari Kediri, liburan sama teman-temannya !” Kata Kakak.

“Kok nggak mampir ke Surabaya ?” Tanya Mama dengan halus. “Aku takut teman-temanku kecapaian ma, kalo dibawa ke Surabaya ! apalagi, waktunya cuma tiga hari.

Besok sudah masuk sekolah !” Kataku. “Kak, oleh-olehnya mana dari Kediri ?” “Kamu sendiri kan dari Jawa Timur juga sayangku, imutku, cintaku, Tuyul kecilku…”

Kataku sambil mencubit pipi Zakka. “Sakit kak…!” Kata Zakka marah-marah. Aku hanya tertawa-tawa saja.

Setelah makan malam bersama, kami menonton TV bersama. Tapi, baru sebentar aku berkumpul dengan keluargaku di ruang keluarga, tiba-tiba hp ku bunyi. Aku langsung pergi ke teras rumah. ‘Ca, q pnjm bk IPA u , blh ?’ Ternyata sms dari Marsya.

‘Cowry, bk IPA q lg di pnjm ma Oliv !’ Balas ku. Setelah membalas SMS dari Marsya, aku langsung kembali berkumpul dengan keluargaku di ruang keluarga.

Tiba-tiba, hp ku kembali berbunyi. Aku lihat ternyata Rio menelepon ku. Aku takut kalau mama dan papa curiga pada ku. Akhirnya aku matikan saja hp ku.

Malam harinya sebelum aku tidur, aku memcoba sms Rio. ‘Cowry, td tak mtkan !’ isi sms ku kepada Rio. Tapi tidak dibalas. “Loe sms siapa sih ? malam-malam gini masih aja smsan !” Kata kakak yang tidur disampingku karena kamarnya dipakai mama dan papa.

“Ada deh… mau tau aja !” Kata ku. “Sama… sama… sama siapa tuh namanya ?” Tanya kakak yang bingung menyebutkan nama.

“Nggak tau ! kok Tanya aku !” Jawabku sedikit sinis. “Sama Rio……sama Rio kan ?” Tanya kakak yang tiba-tiba ingat namanya Rio.

Aku bingung harus jawab apa. “Kakak kok tau ?” Tanya ku. “Ya, tau lah ! kan aku sering lihat isi sms mu dengan dia !” Kak Vizca santai. “Hih…!” Kataku menggeram sambil mencubit tangan kak Vizca.

“Sakit tau !” Kata kakak sambil menggosok-gosok tangannya yang tadi ku cubit. “Habis kakak gitu sih sama aku !” Kataku ngambek.

“Gitu gimana ?” Tanya kakak. “Ya pokoknya gitu deh !” Kataku. “Emangnya loe udah jadian sama dia ?” Tanya kakak. “Belum !” Kataku. “Ca, ini kakak loe Ca ! Loe ngaku aja !” kata kakak.

“Beneran kak ! aku nggak jadian sama dia !” Kataku ngotot. “Tapi, loe suka kan sama dia ?” kata kakak. Aku hanya mengangguk.

“Udah ah kak ! jangan bahas itu lagi !” kataku. “Emangnya napa ?” Tanya kakak. “Nggak apa-apa ! kak jangan bilang mama sama papa ya…! kalo aku lagi suka sama cowok !” Kataku memohon kepada kakak.

“Oke…! Kakak dulu juga merasakan yang Loe rasakan sekarang !” Kata kakak. “Good Night !” Kataku. “Good Night !” Balaz kakak.

BERSAMBUNG…