Novel Cinta Sangat Romantis, Cocok Untuk Netizen Jaman Now – Part3

Halo Sobat Bijak, Berikut adalah lanjutan dari Novel Romantis, Sekarang berada di part3, kalau kamu belum baca Novel Romantis Part2 bisa langsung saja ikuti tautanya. Sendangkan Untuk Novel Romantis Part1 juga bisa langsung ikuti tautanya.

Oke Langsung saja kita lanjutkan.

Novel Antara Cinta dan Sahabat – Part3

Sampai di rumah, aku langsung masak mie instant karena perutku sudah mengaung sejak tadi. Sambil makan mie, aku menonton TV dan sibuk memainkan hp. Terdengra suara motor kakak di garasi. Aku lihat, ternyata benar kakak yang datang.

“Tumben kak, pulang cepet ?” Kata ku. “Si Anas tuh kurang ajar banget !” Kata kakak marah-marah sambil masuk kamar.

“Emangnya kenapa sih kak ?” Tanya ku. “Dia tuh ngajak janjian kakak buat ngerjain tugas, Eh…bukannya ngerjain tugas, malah dia ngajak jadian !” Kata kakak dari dalam kamar.

Aku langsung tertawa terbahak-bahak sampai tersedak. “Tuh, rasain tuh… Makannya, kalo ada orang lagi susah jangan ditertawain !” kata Kakak. “Kakak trima ?” Tanyaku. “Ya nggak lah……!” Kata kakak sinis.

Saat aku asik makan mie sambil menonton TV, tiba-tiba hp ku berbunyi tanda sebuah sms masuk. ‘Hi, lg apa nih ?’ Isi sms itu yang aku tak tau dari siapa. ‘Ni cp ya….?’ Balas ku.

‘{R.I.O} Eh, U bsk ada wkt g’ ?’ Ternyata sms itu dari Rio. Aku langsung seneng banget. ‘hmmm……ada, emangx np ?’ balasku dengan berbohong. Besok sebenarnya aku ada acara pembahasan liburan ke Kediri bersama para sahabatku.

Tapi, demi Rio, aku rela tidak hadir dalam rapat itu. ‘Bsk, q mo tndng bskt, u nntn ya ! kan disklh sendr !’ ‘Oke ! ^_^’ balasku singkat.

Keesokan harinya, aku langsung bangun pagi-pagi untuk menyeterika baju ku. Aku semangat banget hari ini. Pas banget, hari ini kan hari minggu. “Tumben, Loe hari ini rajin banget !” Tanya kakak. “Kakak, nggak tau ya, kalau sebenernya adik kakak ini rajin banget !” Kataku sambil sarapan.

Tiba-tiba, hp di sebelahku berbunyi. ‘Jngn lp ya. jm 9 nnt ! ^_^’ sms dari Rio. Aku langsung senyum-senyum sendiri.

Kakak yang duduk di samping ku, menatapku dengan tatapan yang aneh. “Ca, Loe kenapa sih ?” Tanya kakak. “Hm……? Nggak apa-apa !” kata ku yang awalnya tidak menyahut.

“Hayo…jangan-jangan ada apa-apa ya…dengan sms itu…!” Kata kakak menggodaku. “Ah…apa sih kak ! orang nggak ada apa-apa juga !” Kata ku sedikit marah.

“Beneran nih nggak ada apa-apa ?” Tanya kakak masih menggoda ku. “Udah ah… aku mau mandi dulu !” Kata ku sambil berjalan menuju kamar mandi. Tanpa aku sadari, hp ku tertinggal di meja makan. Kakak pun dengan leluasa melihat semua isi sms ku dengan Rio.

Selesai mandi, aku sudah melihat hp ku seperti sedia kala. “Loe mau kemana sih Ca ?” Tanya kakak. “Ada deh…mau tau aja !” Kataku sambil berjalan ke kamar. “Loe, mau jalan kan ma cowo’ Loe ?” Tanya kakak dari luar kamar ku.

Aku langsung kaget dan bingung harus jawab apa. “Ah…kakak ini ngaco aja !” Kata ku dari dalam kamar. “Ngaku aja Loe !” Paksa kakak.

“Bukan cowo’ ku kak ! tapi, cuma teman !” Kata ku. “Bukan cowo’ Loe, kok berani ngajak jalan ?” Kata kakak penasaran.

“Aku cuma mau nonton dia lagi tanding basket hari ini !” Kataku sembil berjalan keluar kamar. “Wih…!!! Wangi banget sih Loe hari ini ! habis berapa botol parfum loe ?” Tanya kakak yang agak mual dengan aroma parfumku yang begitu banyak.

“Setengah botol !” Kata ku tanpa rasa bersalah. “Gila Loe ! Eh, loe ada apa sih dengan cowo’ itu !” Tanya kakak lagi. “Nanti aku jelasin deh…! sekarang aku berangkat dulu ya, kak ! eh, aku nanti mampir ke toko buku, kakak mau nitip nggak ?” Tanya ku sambil terburu-buru. “Nggak…!” Jawab kakak.

“Kak, aku berangkat dulu ya…! assallamuallaikum…!” Teriakku. “Waallaikumsallam !” Jawab kakak.

Aku langsung memacu motor ku kesekolah. Sesampainya di sekolah, aku langsung menemui Ricky dan Reza yang berada di teras sekolah.

Kami pun menuju lapangan basket. Pertandinganpun dimulai. Setelah satu jam, pertandinganpun usai. Pertandingan basket tadi dimenangkan oleh sekolahku. Setelah melihat pertandingan basket, aku diajak merayakan kemenangannya oleh Rio.

Aku diajak makan sama Rio. Tapi nggak sendiri. Tetap sama Ricky dan Reza. Di tempat makan, ternyata para sahabatku juga sedang makan disitu.

“Eca ?” Kata Vita. Aku hanya tersenyum. “Ca, Kata kak Vizca loe lagi nyari buku buat semesteran besok !” Kata Marsya. “Emang, tapi aku belinya habis liat pertandingan basket di sekolah !” Kataku mencoba menjelaskan.

Akhirnya merekapun mengerti. Kamipun akhirnya pulang bersama-sama ke rumahnya Vita. “Eh, liburan nanti kalian kemana ?” Tanyaku kepada Rio dan teman-temannya. “Nggak tau mau kemana ! Belum ada rencana liburan !” Kata Rio.

“Ikut kita aja yuk ke Pare !” Kata Marsya. “Pare itu mana sih ?” Tanya Reza. “Kalo setau aku, Pare itu di Makasar !” Kata Rio. “Itu Pare-Pare !” Kata Vita dan Oliv berbarengan. “Pare itu apa nggak buah pait itu ? yang buahnya kayak mentimun itu lho ?” Kata Ricky. “Itu buah pare donk !” Kata Vita.

“Kota Pare itu, di Kediri Jawa Timur !” Kata ku mencoba menjelaskan. “Boleh juga tuh !” Kata Ricky. “Eh…nggak, nggak, nggak ! Ngapain sih ngajak tiga orang ini !” Kata Oliv yang marah-marah.

“Nggak apa-apa kan Liv ? Biar lebih rame !” Kata Marsya memohon. “Okey…kalian bertiga boleh ikut kita ke Pare !” Kata Oliv sedikit luluh.

Karena sudah sangat sore, kamipun pulang kerumah masing-masing. Setelah satu minggu mengikuti ujian semester dua, kamipun menerima rapor hasil ujian.

Alhamdullillah, aku juara dua satu kelas dan naik ke kelas sembilan. Kebetulan Rio juga juara dua. Liburanpun tiba.

BERSAMBUNG…