Novel Cinta Sangat Romantis Part2 [1]– Halo Sahabat Bijak, Ini Lanjutan Novel Sebelumnya ya! Kalau kamu belum baca, Buka aja dulu Part1. Biar nyambung dengan yang Sekarang. Oke Langsung Saja.
Novel Cinta Sangat Romantis Part2 Antara Cinta dan Sahabat
Tiga hari setelah dari rumah sakit, aku masuk sekolah. Aku ingin memberi kejutan sama Oliv. “Ca, Loe kok masuk sekolah ? Seharusnya, Loe kan istirahat di rumah……” Kata Oliv kaget. “Habis bosen banget dirumah !” Kataku sambil beracting.
“Wah ! Kayak kebanyakan nyawa aja Loe !” Kata Oliv. “Loe ngedo’ain gue biar cepet mati ?” Kataku sedikit membentak. “Ya, nggak…tapikan Loe…!” Kata Oliv yang langsung ku potong. “Tenang aja ! Dokter udah ngebolehin gue beraktivitas seperti biasanya kok !!!” kataku lantas tertawa.
“Hhhhiiiiiiiiiiiiiihhhhh !!! Loe ini ! bikin orang kaget aja” Kata Oliv sambil mencubit pipiku. “Hih, Oliv ! sakit tau !!!” Kataku. “ya maaf !” Kata Oliv singkat.
Tet………tet……tet……… Bunyi bel tanda masuk dudah berbunyi. Aku langsung duduk di tempat dudukku seperti biasa. Lalu, bu Mery, guru IPA yang super baik hati datang. Anak-anak pun langsung memberi salam. “Selamat pagi bu…….!!!” Kata anak-anak serempak.
“Selamat pagi anak-anak.” Kata Bu Mery. “Bu, hasil ulangannya bagaimana ? bagus-bagus atau jelek-jelek ?” Tanya seorang teman ku. “Ya nanti kalian akan tau sendiri hasilnya !” Kata bu Mery.
Aku lalu menghampiri meja bu Mery. “Bu, saya ikut yang remidi saja ya ?” Tanyaku. “Nama kamu siapa ?” Tanya bu Mery. “Liziana Reca Mahardika.” Kataku. “O…kamu yang habis kecelakaan itu ya ?” Tanya bu Mery lagi. “Ya…bu….” Jawabku singkat. “Gimana ? Udah baikkan ?” Tanya bu Mery. “Ya….alhamdullillah bu…! Ini semua juga berkat do’a bu Mery !” Kataku sambil tersenyum.
“Ibu ada dua pilihan ke kamu untuk ulangan. Yang pertama kamu ikut remidi dengan kelas lain, yang kedua kamu ulangan harian sendiri. Gimana ?” Tanya bu Mery.
“Ikut yang remidi saja bu ! karena nanti kasian teman-teman yang sudah ulangan duluan !” Kataku. “Ya sudah, nanti pulang sekolah ibu tunggu di laboratorium.
Kalau sekarang ibu nggak bisa karena sebentar lagi ada rapat di Depdiknas.” Kata Bu Mery. “O…ya sudah bu. Terima kasih ya bu …!” kataku lalu kembali ke tempat dudukku.
“Ini hasil ulangannya saya bagikan, tapi hari Selasa harus sudah dikumpulkan lagi dan harus sudah ada tanda tangan orang tua ! Mengerti ……?” Kata bu Mery. “Mengerti Bu……!!!” jawab anak-anak serentak.
“Dan ibu umumkan nilai terbaik untuk mata pelajaran IPA di kelas ini adalah……..” Kata bu Mery yang sengaja dipotong untuk memberi kejutan kepada para muridnya.
Aku melihat beberapa wajah tegang terlihat dari teman-teman ku. Termasuk keempat sahabatku. Memang, pelajaran IPA adalah pelajaran yang paling ditakuti oleh para siswa. Terutama mata pelajaran IPA Biologi yang banyak sekali materi yang harus dipelajari.
“Dengan nilai 98…adalah……Kartika Olivia Yolanda…!!!” Kata bu Mery bersemangat. Semua siswa langsung riuh bertepuk tangan. Aku tidak menyangka kalau Oliv sebenarnya pintar sekali dalam mata pelajaran IPA. Aku juga ikut bangga mempunyai teman yang pintar.
Tet……tet……tet…… satu jam pelajaran telah berlalu. Bu Mery seharusnya mengajar di kelasku dua jam pelajaran. Tetapi, beliau harus menghadiri rapat di Depdiknas.
Setelah ditinggal bu Mery, anak-anak menjadi riuh tak terkendali sampai jam istirahat tiba. Saat istirahat, aku hanya membeli sekaleng minuman dan aku bawa ke taman sekolah di dekat lapangan basket.
Di sana, aku memainkan laptopku sambil melihat anak-anak Chirliders berlatih untuk lomba minggu depan. Tiba-tiba, Oliv menghampiriku. Saat kami bercanda, tiba-tiba ada seorang cowo’ dari kelas lain yang tidak aku kenal menghampiri kami berdua.
“Hai, boleh duduk ?” Kata dia. “Silahkan” Balasku singkat. “Ngapain sih loe kesini lagi ?”Kata Oliv sambil marah-marah. “Gue kesini mau minta maaf soal kecelakan minggu lalu !” Kata dia. “Maaf ? Apa dengan maaf temen gue bisa kembali sembuh dengan seutuhnya ?” kata Oliv yang penuh dengan amarah.
“Seharusnya, aku yang minta maaf ! Karena kecerobohanku, aku jadi membahayakan orang lain !” Kata ku jadi lemah lembut. “Boleh tau nama Loe ?” Tanya dia. “Gue Eca, ni Oliv namanya !” Kataku. “Gue Rio, Gue anak kelas A” Kata dia. Saat kami berbincang-bincnag, para sahabatku yang lain menghampiri ku.
“Eh, Ca ni siapa ?” Tanya Vita. “Kenalin ni Rio, yang gue tabrak waktu kecelakaan kemaren ! Yo, kenalin ni sahabat-sahabat gue ! ni namanya Vita, Masya, dan ni Tania !” Kataku.
Mereka lalu berkenalan. Rio, ternyata juga punya sahabat. Saat saling berkenalan, sahabatnya Rio menghampiri kami. “Wis…! Sekali gaet ! langsung lima cewek Cuy !” Kata temannya Rio bercanda.
“Ibaratnya, sekali dayung, lima pulau langsung terlampaui !” Kata temannya Rio yang satunya. “Loe berdua ini ada-ada aja …!
Eh kenalin, ni best friend gue ! Ni namanya Reza, ni cowo’ paling pinter bangt bikin kiasan suasana. Kalo yang ni namanya Ricky, ni cowo’ paling jail dari dulu.” Kata Rio. Lalu kamipun berkenalan dengan sahabat-sahabatnya Rio.
“Bro, suruh latihan basket tuh ma kak Rey !” Kata Ricky. “Gue latihan dulu ya !” Kata Rio, lalu meninggalkan kami. “Okey !” Jawabku singkat.
Pulang sekolah, aku sudah ditunggu bu Mery dan teman-teman yang lain di Labolatorium. Selesai ulangan, aku langsung pergi ke gerbang sekolah untuk menunggu kakak yang belum menjemputku.
Aku kaget banget ketika Oliv dari belakang membunyikan klakson motornya. Ternyata dia setia menungguku sampai ulangan selesai.
Karena, dia tau kebiasaan kakakku yang tidak menjemputku karena kesibukannya di kampus. Akhirnya, aku nebeng juga sama Oliv. Aku bersama teman-teman berkumpul dirumahnnya Oliv untuk membicarakan liburan ke rumahnya Oliv di Pare minggu depan.
“Eh, gimana nih ? kita jadi liburan nggak ?” Tanya Masya. “Jadi donk ! aku dah hubungin keluargaku yang ada di Pare !” Kata Oliv. “Ca, Loe gimana ? boleh nggak ma kakak Loe ?” Tanya Vita. “Gue sih boleh-boleh aja ! tapi, nggak boleh lama-lama di sana !”
Kataku sambil menuang minuman kegelas. “Maksud Loe ?” Tanya Tania. “Ya……gitu deh ! kakak nggak berani dirumah sendirian lama-lama !!!” Kataku. “Kakak Loe suruh nginep di rumah gue aja !!!” Kata Oliv. “Emangnya boleh ?” Tanya ku. “Boleh, kak Vega juga lagi di rumah sendirian kok !!!” kata Oliv.
“Eh, Rio tadi ganteng banget ya…?” Kataku tanpa ku sadari aku jadi mengalihkan pembicaraan. Semua sahabatku langsung melihatku dengan tatapan yang aneh.
“Ca, Loe nggak apa – apa kan ?” Tanya Vita. “Wis……!!! Jatuh cinta pada pandangan pertama nih ceritanya ?” Kata Marsya. “What ? Anak sejelek itu kamu bilang ganteng ?” Kata Oliv sedikit tegangan tinggi.
“Pandangan Orang ke orang lain kan berbeda-beda.” Kata Tania. “Betul tuh apa kata Tania !” Kata Vita. “Kalau menurut Loe Liv, dia itukan seseorang yang paling loe benci.
Sedangkan menurut Eca, diakan sosok yang sempurna banget !” Kata Tania. Karena sudah sore, kami pulang ke rumah masing-masing.
BERSAMBUNG…
Referensi
- https://skda.co.id/contoh-cerpen-singkat-pendek-menarik-berbagai-tema/